Alasan HRD menolak fresh graduate sebenarnya apa saja? Inilah yang mungkin terpikirkan oleh para lulusan baru. Setelah melakukan pelamaran kerja, dan akhirnya masuk dalam proses seleksi maka berikutnya ditentukan oleh Human Resources Development. Disinilah, nantinya apakah seorang pelamar akan dilanjutkan ke proses yang selanjutnya atau tidak.
Dalam melakukan seleksi, seorang HRD tentu tidak sembarangan dalam menentukan kriteria. Selain menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, ada hal-hal lainnya yang harus diperhatikan untuk bisa mendapatkan pekerja yang baik dan sesuai untuk perusahaan. Sebenarnya, apa saja alasan HRD menolak fresh graduate?
Beberapa Alasan HRD Menolak Fresh Graduate
Seorang HRD pasti memiliki beberapa alasan mengapa sampai bisa menolak pelamar tersebut. Berikut beberapa alasannya:
IPK Tinggi Tapi Tidak Paham Ilmu
Baik akan dibahas yang pertama yaitu mengenai IPK Tinggi tetapi tidak paham ilmunya. Pernahkah anda melihat seseorang yang memiliki IPK cumlaude atau diatas 3.5 namun tidak paham ilmu yang diajarkan? Bagaimana mungkin bisa mendapatkan IPK besar tetapi tidak ada ilmu yang satu pun tidak dipahami.
Biasanya, HRD akan menanyakan mengenai mata kuliah yang disukai dan apa yang dibahas pada perkuliahan. Kemudian, HRD juga akan bertanya mengenai Skripsi atau penelitian yang pernah dikerjakan dan bagaimana hasilnya? Inilah yang seharusnya dipahami oleh para fresh graduate. Jika memang hasil IPK tersebut murni maka bisa menjawab pertanyaan.
Tetapi, jika bingung dalam menjawab maka dapat dipastikan jika hasil dari IPK tersebut sudah pasti tidak jelas. Tentunya, inilah yang menjadi penilaian dari HRD apakah akan menerima para fresh graduate atau tidak. Umumnya, jika hal sepele saja tidak bisa dijawab maka sudah dapat dipastikan tidak akan diterima untuk bekerja di perusahaan tersebut. Seperti kata-kata “ Tidak berguna IPK Tinggi, jika tidak ada Ilmu yang bisa diaplikasikan!”.
Attitude
Sopan santun kepada HRD merupakan salah satu bagian yang begitu penting. Apakah fresh graduate berpikir bahwa attitude tidak penting saat berkomunikasi atau bekerja? Salah besar, padahal justru hal inilah yang paling penting. Dengan adanya attitude yang baik maka akan menjadi nilai plus untuk seorang FG tersebut.
Contohnya, saat HRD mengajak untuk berkomunikasi maka tegakan kepala anda dan tatapan lurus tidak tengak-tengok. Kemudian, jangan tundukan kepala kebawah karena hal tersebut akan memberikan sikap bahwa anda tidak menghargai lawan bicara. Ada satu hal juga yang mungkin membuat banyak HRD hilang akal.
Saat seseorang HRD bertanya kepada FG “ Kenapa Mendaftar di perusahaan ini? Jawabnya” Karena saya butuh uang dan perusahaan butuh saya”. WOW, mengapa ada yang menjawab seperti ini? Sangat tidak masuk akal ya. Cobalah untuk memberikan jawaban yang jelas dan pasti dengan baik dan tidak terlalu polos. Tetapi, tunjukan bahwa anda memiliki sikap yang sopan, santun dan siap untuk bekerja!
Minta Gaji Terlalu Besar
Hey para fresh graduate, sebenarnya tidak ada masalah sih untuk anda minta gaji yang besar. Namun, apakah anda sudah memiliki pengalaman atau jam terbang yang tinggi? Jika memang sudah ada, barulah anda boleh meminta gaji yang besar. Tetapi, banyak sekali para FG sekarang yang mungkin kurang masuk akal.
Minta gaji besar namun tidak memiliki keterampilan sama sekali. Lalu, apa yang mau diberikan kepada perusahaan? Perusahaan bukan hanya butuh tenaga saja, melainkan juga pemikiran yang kreatif dan cemerlang. Inilah yang seharusnya anda pahami bahwa untuk mendapatkan gaji yang besar, harus diikuti dengan pengalaman dan skill yang tinggi. Dijamin, HRD akan memberikan yang terbaik untuk anda!
Tidak Mempelajari Perusahaan Yang Dilamar
Mau lamar kerja atau mau apa, kenapa tidak mempelajari perusahaanya? Salah satu kesalahan dari para fresh graduate ya ini. Tidak mempelajari dengan benar mengenai perusahaan yang dilamar. Padahal, saat interview dengan HRD pasti pertanyaan semacam ini akan dipertanyakan.
Simpelnya “ Apa yang anda ketahui tentang perusahaan kami?”. Jika anda tidak menjawab dengan tepat minimal memahami sedikit, pasti HRD akan berpikiran berbeda. Untuk itu, alangkah baiknya sebelum menjalankan interview dengan HRD harus sudah siap mengetahui mengenai perusahaan tersebut. Jangan sampai, anda tidak paham mengenai perusahaan yang dilamar tersebut.
Tidak Mempelajari Mengenai Jobdesk
Saat akan di interview, apakah sebelumnya anda sudah memahami mengenai jobdesk dari pekerjaan tersebut? Jika belum, maka bersiaplah untuk ditanyakan seputar pekerjaan tersebut oleh HRD. HRD melakukan penilaian dari banyak hal bukan hanya IPK saja, melainkan juga attitude dan pemahaman mengenai pekerjaan.
Seseorang yang tidak paham mengenai pekerjaan, setidaknya tahu terlebih dahulu pengertiannya. Sebagai contoh, saat anda ingin melamar menjadi Content Writer maka anda harus tahu pengertiannya. Jangan sampai, anda menjelaskan Content Writer sama dengan Copy Writer. Padahal, beda hanya saja memang untuk keperluannya bisa dibilang sama. Inilah yang seharusnya anda perhatikan jika ingin melamar di perusahaan.
CV Acak-acakan
Bosan rasanya jika melihat CV yang accak-acakan, benar ya begitu? Sama halnya dengan HRD yang nantinya tidak memiliki ketertarikan dengan CV yang anda kirim. Para fresh graduate umumnya hanya bersikeras mengirim CV sebanyak-banyaknya kepada perusahaan tanpa melihat hal-hal lainnya.
Contohnya, HRD tidak akan tertarik dengan CV yang tidak jelas mengenai data diri dan kurang rapi. Selain itu, pemberian warna yang tidak selaras juga bisa menjadi alasan kenapa HRD menolak fresh graduate. Usahakan untuk selalu membuat CV yang terupdate dan buat sebaik mungkin.
Saat ini, sudah banyak sekali aplikasi yang dapat membantu untuk melakukan pembuatan CV dengan cepat dan hasilnya memuaskan. Selain itu, anda juga bisa mencari bagaimana membuat CV yang rapi dan dapat menarik perhatian dari HRD. Jika anda mempelajarinya, setidaknya peluang untuk diterima lebih besar bukankah begitu?
Tidak Memiliki Pengalaman Kerja Dan Organisasi
Kuliah lulus jadi Diploma atau Sarjana masa sih tidak pernah ikut part time atau paling tidak organisasi? Ini juga menjadi penilaian dari para HRD untuk bisa menilai apakah layak untuk menjadi karyawan atau tidak. Karena, seseorang yang pernah ikut serta dalam organisasi pasti dirinya mampu untuk manage waktu dengan baik.
Inilah yang sebenarnya menjadi keunggulan bagi para Diploma atau sarjana maupun yang lainnya. Jika memang pernah bekerja atau mengikuti organisasi, lampirkan agar HRD bisa menilai bagaimana seseorang tersebut. Jangan ragu untuk menuliskannya, karena akan menjadi penilaian tersendiri. Organisasi apapun itu, lampirkan!
Bagaimana, sekarang anda sudah paham ya alasan HRD menolak fresh graduate. Selanjutnya, sekarang tugas anda yaitu untuk meningkatkan skill menjadi lebih tinggi lagi. Artikel ini saya tulis berdasarkan informasi dari seorang HRD yang membagikan kisahnya. Ingat! Jangan sampai, nantinya anda kalah bersaing dan bukan menjadi prioritas dari HRD tersebut. So, ready to hard work? Yes, I am Ready!